Sunday, May 18, 2014

[Light Novel] Love : I Don’t Care who you are - Chapter 2


Judul : Love : I Don't Care Who You Are
Genre : Romance, Fantasy
Status : On Going
Pengarang : Nursaid Suhendra

Cover Belum muncul

Chapter 2
“Aku tidak bisa”                          
“Maaf mungkin aku terlalu memaksamu, mumpung ini hari terakhirku bagaimana kalau kita pergi jalan – jalan ke kota”
             Shiemi terdiam tidak menjawab sepatah katapun dia hanya menundukkan kepalanya, lalu Rian jongkok di depannya dan melihat mukanya yang memerah.
“Hei, Mukamu memerah Shiemi apa kau sedang sakit?”
“A-Aku tidak apa – apa, jangan khawatirkan aku” Ucap Shiemi dengan sedikit malu
“Yasudah ayo kita jalan!”
             Rian langsung menarik tangan Shiemi dan membawanya jalan – jalan berkeliling
“Sebenarnya kita akan pergi kemana?” Ucap Shiemi
“Hmm.. Aku juga belum tahu akan kemana, sepertinya lebih baik kita beli makanan saja”
             Rian membawa Shiemi ke sebuah toko kue yang ada di pinggir kota
“Huaa… Imutnya”
Kue dengan bentuk boneka kelinci yang sangat imut membuat Shiemi terlihat sangat senang saat melihat kue – kue yang ada di toko itu
“Sepertinya Shiemi sangat senang sekarang” Ucap Rian dalam hatinya
“Bu.. Saya beli kue yang itu 4 buah” Ucap Rian sambil menunjuk kue yang sedang Shiemi lihat dengan senangnya
“Total semuanya 20 yen”
“Terima kasih Bu” Ucap Rian setelah membayar kue tersebut
“Kenapa kamu membelinya Rian?” Tanya Shiemi dengan menundukkan kepala
“Heh?... A-Aku hanya ingin membuatmu senang saja kok, melihatmu seperti tadi membuatku hampir tertawa”
“A-Apanya yang lucu?” Tanya Shiemi kepada Rian dengan raut wajah cemberut
“Terlihat dari ekspresinya kalau dia malu-malu” Ucap Rian dalam hatinya
“Nih untukmu aku kasih dua, jangan cemberut gitu dong” Ucap Rian sambil memegan bahu Shiemi
“B-Baiklah”
             Rian dan Shiemi makan kue sambil berjalan menuju ke pintu keluar toko kue itu , Lalu tiba-tiba saja ada sekumpulan orang yang tidak di kenal sedang memperhatikan mereka berdua
“Hei, bukankah itu cewe iblis ya? Kita harus menghajarnya”
Rian mendengar mereka sedang berbisik-bisik sambil memperhatikan mereka berdua sedang berjalan
“Hmm.. Cewe iblis ya? Aku gak percaya pada hal yang begituan” Ucap Rian dalam hatinya
             Secara tiba-tiba sekumpulan orang yang tidak di kenal itu langsung lari menuju kearah Shiemi dan Rian, Rian yang mendengar rencana mereka dari kejauhan langsung menarik tangan Shiemi dan berlari.
“Shiemi ayo ikut aku!!” Ucap Rian sambil menarik tangan Shiemi
“Kenapa? Apa yang terjadi?
“Ikuti saja aku cepatlah berlari!”
“Ta-tapi kita akan pergi kemana?”
“Kau lihat orang-orang gak jelas di belakang kita, kan? Mereka sedang mengejar kita!” Ucap Rian sambil menoleh kebelakang
“Haa? Kita salah apa?”
“Mana kutahu!, yang terpenting kita harus sembunyi agar selamat”
             Setelah hampir 5 menit mereka di kejar-kejar, tanpa di sengaja Shiemi melihat sebuah gubuk dari kejauhan
“Kenapa mereka tidak berhenti mengejar kita?! 
“Rian-Rian lihat ada rumah di sana kayaknya kosong” Ucap Shiemi sambil menunjuk gubuk tersebut
“Sejak kapan rumah kecil banget?, sudahlah yang penting kita harus sembunyi secepatnya”
             Gubuk tersebut terlihat sudah tua dan sangat kumuh
“Ayo Shiemi kita masuk!”
“Heeh” Ucap Shiemi sambil kebingungan
             Tanpa sengaja Rian melepaskan genggaman tangannya dari Shiemi
“Gubuk ini kotor sekali, semoga kita bisa aman disini ya Shiemi. Shiemi, Shiemi loh kok gak ada” Ucap Rian sambil meraba-raba di sisi kanannya
“Rian-Rian tolong aku”
“Waaa… kenapa bisa begini? Gimana caranya kau bisa tersangkut?!” Ucap Rian dengan kagetnya melihat Shiemi yang sedang tersangkut di jaring
“Aku tidak tahu kenapa bisa begini” Ucap Shiemi sambil menggelengkan kepala
“Ya, ya aku akan melepasmu”
“Aduh, jangan asal tarik dong, Rian”
“Waa… kenapa malah tambah membelit-belit?!
“Sepertinya jaring ini sangat kuat sekali”
“Sepertinya aku harus memotongnya, Shiemi bersabarlah aku akan mencari pisau” Rian langsung bergegas mencari alat untuk memotong jarring tersebut
“Semoga saja di dalam sini ada” Ucap Rian sambil mengorek-ngorek benda-benda di gubuk itu
“Akhirnya dapat juga, Shiemi bertahanlah!” Ucap Rian dengan senangnya
“Syukurlah”
“Ayolah terpotong kau jaring sialan!” Ucap Rian sambil memotong jaring tersebut
          Selama 20 menit Rian memotong jaring tersebut dan akhirnya Shiemi berhasi terlepas dari jarring itu.
“Akhirnya lepas juga”
“Ayo kita keluar sepertinya sudah aman” Ucap Rian sambil mengulurkan tangannya ke Shiemi
          Setelah sekumpulan orang-orang tersebut sudah menghilang Rian dan Shiemi bergegas untuk pulang ke rumah
“Ayo kita pulang Shiemi, aku takut ada orang lagi yang akan mengejarmu”
Sreeek… tiba-tiba saja rok Shiemi tersangkut kawat saat mereka ingin pulang
“Tunggu Rian!” Ucap Shiemi
“Ada apa Shiemi?”
“Rokku tersangkut sesuatu tadi”
Rian yang sedang melihat ke depan langsung menoleh ke belakang, Rian langsung kaget melihat rok Shiemi yang menutupi sampai betisnya koyak setinggi paha
“…….”
Tiba-tiba saja Rian langsung terdiam tanpa mengatakan satu katapun
“Rian! Rian! Gimana ini?”
“Hmm… kalau di pikir-pikir Shiemi aku belum membelikan pakaian Shiemi selama ini, untuk sementara cobalah tutupi rokmu yang koyak itu”
Mereka terus berjalan mencari toko pakaian yang ada di dekat kota tersebut, tidak lama kemudian mereka menemukan toko pakaian
“Permisi” Ucap Rian sambil membuka pintu
“Selamat datang tuan dan nyonya ada yang bisa saya bantu?” Ucap karyawati yang menggunakan pakaian pelayan di toko itu
“Aku ingin mencari pakaian wanita yang cocok untuk dia” Rian berkata dan menunjuk Shiemi
“Silahkan lewat sini”
Rian dan Shiemi langsung menuju ketempat yang di tunjukkan karyawati tersebut
“Waah… banyaknya baju disini” Ucap Shiemi
“Hei Shiemi sepertinya ini cocok buatmu” Ucap Rian sambil memegang gaun berwarna putih
“Rian sepertinya…”
“Shiemi, untuk sementara pengganti pakaianmu sekarang ini saja”
“Ta-Ta-Tapi, anu … eng...” Shiemi berkata dengan wajah memerah dan melihat ke pahanya
“Ada apa Shiemi?”
“Ce-celana… celana dalamku… hilang” Ucap Shiemi dengan suara yg pelan
“Heh? kenapa bisa?”
“Mungkin juga ikut koyak dan putus, tapi aku tidak mengetahuinya”
“Bagaimana ini.. aku tidak bisa memilihkannya, sebaiknya kau yang pilih sendiri, ya”
“Ta-Tapi…”
“Sudah pilih sendiri saja, nih sementara gantilah bajumu” Ucap Rian sambil memberi pakaian yang telah di pilihnya
“B-Baiklah”
          Shiemi langsung memasuki ruang ganti pakaian dan mengganti pakaiannya tersebut, Rian tetap masih menunggu dan mencari pakaian tambahan untuk Shiemi, Setelah Shiemi selesai berganti pakaian, mereka berdua langsung menuju ke kasir dan jumlah semua yang mereka beli itu 2000 yen, lalu mereka pergi keluar toko tersebut.
“Akhirnya selesai juga, ayo kita pulang Shiemi”
“Ya”
          Rian dan Shiemi pulang kerumah lalu Rian mengatakan pada ayahnya kalau ingin menjadikan Shiemi salah satu dari bagian keluarganya, namun ayahnya menolak.
“Ayah, bolehkan Shiemi menjadi anggota keluarga kita?”
“Tidak!”
“Kenapa Ayah? Shiemi anak yang baik dan tidak terlihat seperti orang jahat”
“Mungkin benar dia tidak terlihat jahat, tapi bagaimana kalau dia membawa kehancuran bagi keluarga kita?!”
          Kemudian Rian pergi menemui Shiemi dan berkata pada Shiemi kalau Ayahnya tidak mengizinkan dengan sebab Shiemi akan membawa kehancuran
“Maafkan aku, mungkin ayahmu benar. aku hanya tidak ingin menjadi masalah lagi, dan dan sebaiknya kau pergilah pulang ke Indonesia” Shiemi berkata sambil meneteskan air mata
          Shiemi langsung pergi belari meninggalkan Rian dan   berlari menuju hutan, Rian terus mengejar Shiemi ke dalam hutan, Rian terus mencarinya ke dalam hutan tetapi tetap tidak menemukan Shiemi.
          “Shiemi!! Shiemi!!.
          Rian bertanya-tanya kepada orang – orang yang lewat di pinggir jalan.
“Permisi , Apa Anda melihat Seorang gadis dengan rambut agak kemerahan?” Tanya Rian kepada salah satu orang yang sedang lewat di pinggir jalan.
“Aku tidak melihatnya”
          Shiemi sudah hilang sejak jam 1 siang , Rian terus mencarinya bahkan Sampai ke suatu desa.
“Desa apa ini? Kenapa sepi sekali?” Ucap Rian dalam hati
          Di dekat Desa tersebut tertulis “Dilarang Masuk” Rian tidak peduli dengan tulisan itu, dia hanya ingin memuaskan rasa penasarannya tersebut, kemudian Rian langsung memasuki desa tersebut, tetapi dia tidak menemukan apapun di sana, dia hanya melihat rumah – rumah kosong, dan hangus terbakar.
“Apa yang terjadi di desa ini?” Ucap Rian dalam hati

          Kemudian Rian memasuki salah satu rumah di desa yang sudah tidak ada penghuni tersebut, Karena dia melihat sesuatu yang aneh di dalam rumah itu.
“Sepertinya aku melihat sesuatu tadi, tetapi kenapa sekarang tidak ada apa – apa?”
          Dia mencoba memasuki salah satu ruangan di dalam rumah itu, tanpa sengaja dia menemukan tulang belulang di atas kasur yang sudah kumuh.
“Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini?” Ucap Rian dengan ketakutan.
          Karena Rian melihat ada yang aneh di desa tersebut, dia lansung panik dan langsung lari keluar dari Rumah itu, dia menghela nafas ketika sampai di luar.
“Huft.. huft… syukurlah aku bisa keluar”
          Rian berlari mencari jalan yang dia lewati pada waktu dia masuk, tetapi dia tidak menemukan jalan keluar dimanapun
“Aku tidak mungkin tersesat, tapi mengapa aku bisa lupa di mana jalan keluarnya” Rian berkata dengan paniknya sambil menjambak rambutnya.
          Rian berlari terus dan tetap saja tidak menemukan jalan keluar, kemudian dia melihat seorang kakek yang sedang duduk di sebuah kursi, tanpa berpikir apapun Rian langsung menghampiri kakek itu.
“Permisi, Apakah aku menggangu?” Ucap Rian dengan sopannya
          Tiba – tiba saja kakek itu berdiri dan itu membuat Rian terkejut.
“Permisi Kek, apa yang sebenarnya terjadi dengan desa ini?”
“Desa ini sudah ditinggalkan sejak 15 tahun yang lalu”
“Apa penyebabnya?” Tanya Rian dengan tiba – tiba
“Sebenarnya dulu desa ini di serang oleh Iblis api”
“Iblis?.. Api?, apakah semua itu benar?”
“Memang sangat sulit dipercaya, tapi itulah kebenarannya”
“Aku masih belum bisa menerima cerita seperti itu”
“Apakah Kau ingin mendengar cerita panjangnya?” Tanya Kakek itu kepada Rian
“Kalau itu bisa menghilangkan rasa penasaranku, aku mau”

“Cerita ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu, dahulu Desa ini sangatlah damai, dan tiba – tiba saja para iblis menyerang desa ini, itu mungkin tidak bisa dibilang menyerang ,itu sepertinya perselisihan antara iblis tetapi sama saja itu membuat kekacauan di desa ini.”
“Iblis berselsih?.. aku tidak pernah mendengar ada iblis yang berselisih” Ucap Rian dengan herannya
“Mungkin sulit dipercaya bagi orang baru di sini, Perselisihan mereka membuat beberapa warga meninggal, dan itu membuat warga lainnya sangat marah, dan menyerang iblis – iblis itu, akhirnya Iblis – iblis itu marah dan juga menghancurkan desa ini, tiba – tiba saja keluar api merah yang sangat besar membuat sebagian desa terbakar hangus.”

“Apakah ada yang selamat?”
“Hanya ada satu orang yang selamat, yaitu seorang anak bayi”
“Bayi?.. bagaimana bayi bisa selamat? Sedangkan yang lainnya tidak selamat” Ucap Rian dengan rasa ingin tahunya

“Bayi itu di temukan warga dari desa sebelah, yang anehnya bayi ini tidak terluka sedikitpun, dan yang anehnya rambu bayi itu berwarna merah”
“Merah?...”
            Tiba – tiba saja ucapan Rian terhenti karena mendengar semua itu, Rian teringat dengan Shiemi karena Rambutnya juga berwana kemerahan.
“Apakah bayi itu seorang perempuan?” Tanya Rian kepada kakek itu.
“Kakek tidak tahu pasti, karena saat kejadian itu kakek sedang pergi dari desa ini” Ujar kakek tersebut
            Tanpa di sadari Rian hamper lupa dengan tujuan utamanya yaitu mencari Shiemi, dan hari pun sudah sore.
“jadi begitu…, Bisakah kakek menunjukkan jalan keluar dari desa ini, dan langsung menuju kota?”
“Kau tinggal lurus saja di jalan sebelah kirimu, lalu kau belok ke sebelah kanan, dan terus saja itu akan membawamu ke arah kota.” Ucap kakek tersebut sambil member arah dengan jari telunjuknya.
“Terima kasih Kek, dan terima kasih juga karena telah menceritakan desa ini kepadaku,
            Rian langsung mengikuti jalan yang di tunjukkan kakek itu, dan akhirnya Rian sampai ke kota, Shiemi yang sedang berlari menutupi rambutnya dengan sebuah syal tiba – tiba tersandung dan kemudian terjatuh di tengah keramaian
“Hei, bukankah itu anak iblis? , terlihat dari warna rambutnya dan matanya memang sepertinya benar” Ucap orang – orang yang melihat Shiemi terjatuh
            Orang-orang tersebut melempari Shiemi dengan  batu dan menendanginya, karena menurut mereka Shiemi hanya akan membawa malapetaka, tiba – tiba saja tanpa sengaja Rian juga lewat saat kejadian itu.
“Ada apa dengan keramaian itu?”
Rian langsung lari menuju orang-orang tersebut dan terkejut bahwa yang di kerumuni itu adalah Shiemi.
“Bukankah itu Shiemi, Shiemi! Shiemi!
Rian langsung saja menerobos orang-orang tersebut tanpa rasa takut
“Hentikan!! Apa yang kalian lakukan padanya?”
“Hei kau anak kecil menyingkirlah atau kau juga akan kami habisi!” Ucap salah satu dari orang-orang itu
“Aku tidak akan membiarkan kalian seenaknya saja, Aku tidak akan membiarkan kalian!



1 comment: