Judul : Love : I Don't Care Who You Are
Genre : Romance, Fantasy
Status : On Going
Pengarang : Nursaid Suhendra
Genre : Romance, Fantasy
Status : On Going
Pengarang : Nursaid Suhendra
Cover Belum muncul
Chapter 2
“Aku
tidak bisa”
“Maaf
mungkin aku terlalu memaksamu, mumpung ini hari terakhirku bagaimana kalau kita
pergi jalan – jalan ke kota”
Shiemi terdiam tidak menjawab
sepatah katapun dia hanya menundukkan kepalanya, lalu Rian jongkok di depannya
dan melihat mukanya yang memerah.
“Hei,
Mukamu memerah Shiemi apa kau sedang sakit?”
“A-Aku
tidak apa – apa, jangan khawatirkan aku” Ucap Shiemi dengan sedikit malu
“Yasudah
ayo kita jalan!”
Rian langsung menarik tangan Shiemi
dan membawanya jalan – jalan berkeliling
“Sebenarnya
kita akan pergi kemana?” Ucap Shiemi
“Hmm..
Aku juga belum tahu akan kemana, sepertinya lebih baik kita beli makanan saja”
Rian membawa Shiemi ke sebuah toko
kue yang ada di pinggir kota
“Huaa…
Imutnya”
Kue
dengan bentuk boneka kelinci yang sangat imut membuat Shiemi terlihat sangat
senang saat melihat kue – kue yang ada di toko itu
“Sepertinya
Shiemi sangat senang sekarang” Ucap Rian dalam hatinya
“Bu..
Saya beli kue yang itu 4 buah” Ucap Rian sambil menunjuk kue yang sedang Shiemi
lihat dengan senangnya
“Total
semuanya 20 yen”
“Terima
kasih Bu” Ucap Rian setelah membayar kue tersebut
“Kenapa
kamu membelinya Rian?” Tanya Shiemi dengan menundukkan kepala
“Heh?...
A-Aku hanya ingin membuatmu senang saja kok, melihatmu seperti tadi membuatku
hampir tertawa”
“A-Apanya
yang lucu?” Tanya Shiemi kepada Rian dengan raut wajah cemberut
“Terlihat
dari ekspresinya kalau dia malu-malu” Ucap Rian dalam hatinya
“Nih
untukmu aku kasih dua, jangan cemberut gitu dong” Ucap Rian sambil memegan bahu
Shiemi
“B-Baiklah”
Rian dan Shiemi makan kue sambil
berjalan menuju ke pintu keluar toko kue itu , Lalu tiba-tiba saja ada
sekumpulan orang yang tidak di kenal sedang memperhatikan mereka berdua
“Hei,
bukankah itu cewe iblis ya? Kita harus menghajarnya”
Rian
mendengar mereka sedang berbisik-bisik sambil memperhatikan mereka berdua
sedang berjalan
“Hmm..
Cewe iblis ya? Aku gak percaya pada hal yang begituan” Ucap Rian dalam hatinya
Secara tiba-tiba sekumpulan orang
yang tidak di kenal itu langsung lari menuju kearah Shiemi dan Rian, Rian yang
mendengar rencana mereka dari kejauhan langsung menarik tangan Shiemi dan
berlari.
“Shiemi
ayo ikut aku!!” Ucap Rian sambil menarik tangan Shiemi
“Kenapa?
Apa yang terjadi?
“Ikuti
saja aku cepatlah berlari!”
“Ta-tapi
kita akan pergi kemana?”
“Kau
lihat orang-orang gak jelas di belakang kita, kan? Mereka sedang mengejar
kita!” Ucap Rian sambil menoleh kebelakang
“Haa?
Kita salah apa?”
“Mana
kutahu!, yang terpenting kita harus sembunyi agar selamat”
Setelah hampir 5 menit mereka di
kejar-kejar, tanpa di sengaja Shiemi melihat sebuah gubuk dari kejauhan
“Kenapa
mereka tidak berhenti mengejar kita?!
“Rian-Rian
lihat ada rumah di sana kayaknya kosong” Ucap Shiemi sambil menunjuk gubuk
tersebut
“Sejak
kapan rumah kecil banget?, sudahlah yang penting kita harus sembunyi
secepatnya”
Gubuk tersebut terlihat sudah tua
dan sangat kumuh
“Ayo
Shiemi kita masuk!”
“Heeh”
Ucap Shiemi sambil kebingungan
Tanpa sengaja Rian melepaskan
genggaman tangannya dari Shiemi
“Gubuk
ini kotor sekali, semoga kita bisa aman disini ya Shiemi. Shiemi, Shiemi loh
kok gak ada” Ucap Rian sambil meraba-raba di sisi kanannya
“Rian-Rian
tolong aku”
“Waaa…
kenapa bisa begini? Gimana caranya kau bisa tersangkut?!” Ucap Rian dengan
kagetnya melihat Shiemi yang sedang tersangkut di jaring
“Aku
tidak tahu kenapa bisa begini” Ucap Shiemi sambil menggelengkan kepala
“Ya,
ya aku akan melepasmu”
“Aduh,
jangan asal tarik dong, Rian”
“Waa…
kenapa malah tambah membelit-belit?!
“Sepertinya
jaring ini sangat kuat sekali”
“Sepertinya
aku harus memotongnya, Shiemi bersabarlah aku akan mencari pisau” Rian langsung bergegas mencari alat untuk
memotong jarring tersebut
“Semoga
saja di dalam sini ada” Ucap Rian sambil mengorek-ngorek benda-benda di gubuk
itu
“Akhirnya
dapat juga, Shiemi bertahanlah!” Ucap Rian dengan senangnya
“Syukurlah”
“Ayolah
terpotong kau jaring sialan!” Ucap Rian sambil memotong jaring tersebut
Selama 20 menit Rian memotong jaring
tersebut dan akhirnya Shiemi berhasi terlepas dari jarring itu.
“Akhirnya
lepas juga”
“Ayo
kita keluar sepertinya sudah aman” Ucap Rian sambil mengulurkan tangannya ke
Shiemi
Setelah sekumpulan orang-orang
tersebut sudah menghilang Rian dan Shiemi bergegas untuk pulang ke rumah
“Ayo
kita pulang Shiemi, aku takut ada orang lagi yang akan mengejarmu”
Sreeek…
tiba-tiba saja rok Shiemi tersangkut kawat saat mereka ingin pulang
“Tunggu
Rian!” Ucap Shiemi
“Ada
apa Shiemi?”
“Rokku
tersangkut sesuatu tadi”
Rian
yang sedang melihat ke depan langsung menoleh ke belakang, Rian langsung kaget
melihat rok Shiemi yang menutupi sampai betisnya koyak setinggi paha
“…….”
Tiba-tiba
saja Rian langsung terdiam tanpa mengatakan satu katapun
“Rian!
Rian! Gimana ini?”
“Hmm…
kalau di pikir-pikir Shiemi aku belum membelikan pakaian Shiemi selama ini, untuk
sementara cobalah tutupi rokmu yang koyak itu”
Mereka
terus berjalan mencari toko pakaian yang ada di dekat kota tersebut, tidak lama
kemudian mereka menemukan toko pakaian
“Permisi”
Ucap Rian sambil membuka pintu
“Selamat
datang tuan dan nyonya ada yang bisa saya bantu?” Ucap karyawati yang
menggunakan pakaian pelayan di toko itu
“Aku
ingin mencari pakaian wanita yang cocok untuk dia” Rian berkata dan menunjuk
Shiemi
“Silahkan
lewat sini”
Rian
dan Shiemi langsung menuju ketempat yang di tunjukkan karyawati tersebut
“Waah…
banyaknya baju disini” Ucap Shiemi
“Hei
Shiemi sepertinya ini cocok buatmu” Ucap Rian sambil memegang gaun berwarna
putih
“Rian
sepertinya…”
“Shiemi,
untuk sementara pengganti pakaianmu sekarang ini saja”
“Ta-Ta-Tapi,
anu … eng...” Shiemi berkata dengan wajah memerah dan melihat ke pahanya
“Ada
apa Shiemi?”
“Ce-celana…
celana dalamku… hilang” Ucap Shiemi dengan suara yg pelan
“Heh?
kenapa bisa?”
“Mungkin
juga ikut koyak dan putus, tapi aku tidak mengetahuinya”
“Bagaimana
ini.. aku tidak bisa memilihkannya, sebaiknya kau yang pilih sendiri, ya”
“Ta-Tapi…”
“Sudah
pilih sendiri saja, nih sementara gantilah bajumu” Ucap Rian sambil memberi
pakaian yang telah di pilihnya
“B-Baiklah”
Shiemi langsung memasuki ruang ganti
pakaian dan mengganti pakaiannya tersebut, Rian tetap masih menunggu dan
mencari pakaian tambahan untuk Shiemi, Setelah Shiemi selesai berganti pakaian,
mereka berdua langsung menuju ke kasir dan jumlah semua yang mereka beli itu
2000 yen, lalu mereka pergi keluar toko tersebut.
“Akhirnya
selesai juga, ayo kita pulang Shiemi”
“Ya”
Rian dan Shiemi pulang kerumah lalu
Rian mengatakan pada ayahnya kalau ingin menjadikan Shiemi salah satu dari
bagian keluarganya, namun ayahnya menolak.
“Ayah,
bolehkan Shiemi menjadi anggota keluarga kita?”
“Tidak!”
“Kenapa
Ayah? Shiemi anak yang baik dan tidak terlihat seperti orang jahat”
“Mungkin
benar dia tidak terlihat jahat, tapi bagaimana kalau dia membawa kehancuran
bagi keluarga kita?!”
Kemudian Rian pergi menemui Shiemi dan berkata pada Shiemi kalau Ayahnya tidak mengizinkan dengan sebab Shiemi akan membawa kehancuran
“Maafkan
aku, mungkin ayahmu benar. aku hanya tidak ingin menjadi masalah lagi, dan dan
sebaiknya kau pergilah pulang ke Indonesia” Shiemi berkata sambil meneteskan
air mata
Shiemi langsung pergi belari
meninggalkan Rian dan berlari menuju
hutan, Rian terus mengejar Shiemi ke dalam hutan, Rian terus mencarinya ke
dalam hutan tetapi tetap tidak menemukan Shiemi.
“Shiemi!! Shiemi!!.
Rian bertanya-tanya kepada orang –
orang yang lewat di pinggir jalan.
“Permisi
, Apa Anda melihat Seorang gadis dengan rambut agak kemerahan?” Tanya Rian
kepada salah satu orang yang sedang lewat di pinggir jalan.
“Aku
tidak melihatnya”
Shiemi sudah hilang sejak jam 1 siang
, Rian terus mencarinya bahkan Sampai ke suatu desa.
“Desa
apa ini? Kenapa sepi sekali?” Ucap Rian dalam hati
Di dekat Desa tersebut tertulis
“Dilarang Masuk” Rian tidak peduli dengan tulisan itu, dia hanya ingin
memuaskan rasa penasarannya tersebut, kemudian Rian langsung memasuki desa
tersebut, tetapi dia tidak menemukan apapun di sana, dia hanya melihat rumah –
rumah kosong, dan hangus terbakar.
“Apa
yang terjadi di desa ini?” Ucap Rian dalam hati
Kemudian Rian memasuki salah satu
rumah di desa yang sudah tidak ada penghuni tersebut, Karena dia melihat
sesuatu yang aneh di dalam rumah itu.
“Sepertinya
aku melihat sesuatu tadi, tetapi kenapa sekarang tidak ada apa – apa?”
Dia mencoba memasuki salah satu
ruangan di dalam rumah itu, tanpa sengaja dia menemukan tulang belulang di atas
kasur yang sudah kumuh.
“Apa
ini? Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini?” Ucap Rian dengan ketakutan.
Karena Rian melihat ada yang aneh di
desa tersebut, dia lansung panik dan langsung lari keluar dari Rumah itu, dia
menghela nafas ketika sampai di luar.
“Huft..
huft… syukurlah aku bisa keluar”
Rian berlari mencari jalan yang dia
lewati pada waktu dia masuk, tetapi dia tidak menemukan jalan keluar dimanapun
“Aku
tidak mungkin tersesat, tapi mengapa aku bisa lupa di mana jalan keluarnya”
Rian berkata dengan paniknya sambil menjambak rambutnya.
Rian berlari terus dan tetap saja
tidak menemukan jalan keluar, kemudian dia melihat seorang kakek yang sedang
duduk di sebuah kursi, tanpa berpikir apapun Rian langsung menghampiri kakek
itu.
“Permisi,
Apakah aku menggangu?” Ucap Rian dengan sopannya
Tiba – tiba saja kakek itu berdiri dan
itu membuat Rian terkejut.
“Permisi
Kek, apa yang sebenarnya terjadi dengan desa ini?”
“Desa
ini sudah ditinggalkan sejak 15 tahun yang lalu”
“Apa
penyebabnya?” Tanya Rian dengan tiba – tiba
“Sebenarnya
dulu desa ini di serang oleh Iblis api”
“Iblis?..
Api?, apakah semua itu benar?”
“Memang
sangat sulit dipercaya, tapi itulah kebenarannya”
“Aku
masih belum bisa menerima cerita seperti itu”
“Apakah
Kau ingin mendengar cerita panjangnya?” Tanya Kakek itu kepada Rian
“Kalau itu bisa menghilangkan rasa
penasaranku, aku mau”
“Cerita ini terjadi sekitar 15 tahun
yang lalu, dahulu Desa ini sangatlah damai, dan tiba – tiba saja para iblis
menyerang desa ini, itu mungkin tidak bisa dibilang menyerang ,itu sepertinya
perselisihan antara iblis tetapi sama saja itu membuat kekacauan di desa ini.”
“Iblis berselsih?.. aku tidak pernah
mendengar ada iblis yang berselisih” Ucap Rian dengan herannya
“Mungkin sulit dipercaya bagi orang
baru di sini, Perselisihan mereka membuat beberapa warga meninggal, dan itu
membuat warga lainnya sangat marah, dan menyerang iblis – iblis itu, akhirnya
Iblis – iblis itu marah dan juga menghancurkan desa ini, tiba – tiba saja
keluar api merah yang sangat besar membuat sebagian desa terbakar hangus.”
“Apakah ada yang selamat?”
“Hanya ada satu orang yang selamat,
yaitu seorang anak bayi”
“Bayi?.. bagaimana bayi bisa selamat?
Sedangkan yang lainnya tidak selamat” Ucap Rian dengan rasa ingin tahunya
“Bayi itu di temukan warga dari desa
sebelah, yang anehnya bayi ini tidak terluka sedikitpun, dan yang anehnya rambu
bayi itu berwarna merah”
“Merah?...”
Tiba
– tiba saja ucapan Rian terhenti karena mendengar semua itu, Rian teringat
dengan Shiemi karena Rambutnya juga berwana kemerahan.
“Apakah bayi itu seorang perempuan?”
Tanya Rian kepada kakek itu.
“Kakek tidak tahu pasti, karena saat
kejadian itu kakek sedang pergi dari desa ini” Ujar kakek tersebut
Tanpa
di sadari Rian hamper lupa dengan tujuan utamanya yaitu mencari Shiemi, dan
hari pun sudah sore.
“jadi begitu…, Bisakah kakek
menunjukkan jalan keluar dari desa ini, dan langsung menuju kota?”
“Kau tinggal lurus saja di jalan
sebelah kirimu, lalu kau belok ke sebelah kanan, dan terus saja itu akan
membawamu ke arah kota.” Ucap kakek tersebut sambil member arah dengan jari
telunjuknya.
“Terima kasih Kek, dan terima kasih
juga karena telah menceritakan desa ini kepadaku,
Rian
langsung mengikuti jalan yang di tunjukkan kakek itu, dan akhirnya Rian sampai
ke kota, Shiemi yang sedang berlari menutupi rambutnya dengan sebuah syal tiba
– tiba tersandung dan kemudian terjatuh di tengah keramaian
“Hei, bukankah itu anak iblis? ,
terlihat dari warna rambutnya dan matanya memang sepertinya benar” Ucap orang –
orang yang melihat Shiemi terjatuh
Orang-orang
tersebut melempari Shiemi dengan batu
dan menendanginya, karena menurut mereka Shiemi hanya akan membawa malapetaka,
tiba – tiba saja tanpa sengaja Rian juga lewat saat kejadian itu.
“Ada apa dengan keramaian itu?”
Rian langsung lari menuju orang-orang
tersebut dan terkejut bahwa yang di kerumuni itu adalah Shiemi.
“Bukankah itu Shiemi, Shiemi! Shiemi!
Rian langsung saja menerobos
orang-orang tersebut tanpa rasa takut
“Hentikan!! Apa yang kalian lakukan
padanya?”
“Hei kau anak kecil menyingkirlah atau
kau juga akan kami habisi!” Ucap salah satu dari orang-orang itu
“Aku tidak akan membiarkan kalian
seenaknya saja, Aku tidak akan membiarkan kalian!
Nice
ReplyDeletewww.urdupoetryjoke.blogspot.com