Judul : Love : I Don't Care Who You Are
Genre : Romance, Fantasy
Status : On Going
Pengarang : Nursaid Suhendra
Cover belum terbit
Setelah sampai ke jepang Rian dan kedua orang tuanya pun berjalan mengelilingi salah satu kota di sana, mereka juga menyewa sebuah rumah dengan fasilitas lengkap.
Rian terkejut karena dia merasa kalau gadis itu sangat mirip dengan adiknya, tapi rambut gadis tersebut berwarna coklat kemerahan.
"K-Kau siapa? ucap gadis itu dengan nada yg rendah
"kamu tidak apa-apa?" Rian berkata sambil menatap mukanya
"A-A-Aku lapar"
Dengan senang hati Rian langsung memberikan beberapa makanan kepada gadis tersebut dan gadis itu langsung menerima dengan senang hati.
"Siapa namamu?"
“Ka-karena aku tidak memiliki keluarga, aku hanya anak dari panti asuhan lalu di besarkan dengan keluarga orang lain, dan pada akhirnya aku juga tidak di butuhkan lagi” Shiemi berkata dengan mata berkaca – kaca
Genre : Romance, Fantasy
Status : On Going
Pengarang : Nursaid Suhendra
Cover belum terbit
Love
: I Don’t Care who you are
Chapter
1
Sudah 2 tahun sejak kematian adik
perempuan Rian yang bernama Chira, Rian sangat senang selama adiknya bersama
dengannya, sejak adiknya sudah tiada hidup Rian terasa sangat bosan dan
kesepian. Dan sekarang Rian hanya bisa terdiam di rumah dan mencoba hal-hal
baru, dan akhirnya Rian mendapatkan hobi baru yaitu menonton anime dan membaca
manga, Rian tahu mungkin di sekolah hanya dia saja yang mempunyai hobi seperti
ini.
Suatu hari Ayahnya pindah tugas ke kota
lain, dan Rian terpaksa ikut dengan ayahnya dan Rian juga harus pidah ke sekolahnya baru
karena ayahnya telah mengurus semua surat pindahnya, padahal 1 minggu lagi Rian
akan ada ujian tengah semester
“Namaku Rian, aku pindah ke sekolah ini karena ayahku pindah tugas, Sekian
terima kasih” Ucap Rian dengan nada yang datar.
Rian
mempunyai kelebihan bisa mendengar dari kejauhan dan mengetahui isi hati orang
lain walaupun hanya kadang kadang
“sst..
hei sepertinya murid pindahan itu ganteng juga ya”
Rian mendengar merka semua sedang
membicarakannya, tapi dia hanya diam dan mencoba untuk tidak peduli,
Ujian akan di adakan beberapa hari lagi, dan setelah itu Rian akan pergi berlibur ke Jepang bersama keluarganya, karna dia sudah memohon kepada kedua orang tuanya untuk berlibur ke jepang.
Ujian akan di adakan beberapa hari lagi, dan setelah itu Rian akan pergi berlibur ke Jepang bersama keluarganya, karna dia sudah memohon kepada kedua orang tuanya untuk berlibur ke jepang.
Rian
sudah mengumpulkan uangnya selama 2 tahun terakhir ini hanya untuk liburan ke
jepang.
Dan akhirnya impiannya berlibur ke Jepang pun terkabulkan
Dan akhirnya impiannya berlibur ke Jepang pun terkabulkan
"Hore
, akhirnya aku jadi berlibur ke jepang" Ucap Rian denang senangnya
Setelah sampai ke jepang Rian dan kedua orang tuanya pun berjalan mengelilingi salah satu kota di sana, mereka juga menyewa sebuah rumah dengan fasilitas lengkap.
Tanpa tidak sengaja Rian melihat
seorang gadis sedang tergeletak di pinggir sebuah kuil, tanpa berpikir panjang
Rian langsung menghampiri dan mencoba membangunkannya.
"kamu
tidak apa - apa?
Rian terkejut karena dia merasa kalau gadis itu sangat mirip dengan adiknya, tapi rambut gadis tersebut berwarna coklat kemerahan.
"K-Kau siapa? ucap gadis itu dengan nada yg rendah
"kamu tidak apa-apa?" Rian berkata sambil menatap mukanya
“Gadis dengan mata
yang berwarna merah, apakah itu sebuah kontak lensa?” ucap Rian dalam hatinya
"A-A-Aku lapar"
Dengan senang hati Rian langsung memberikan beberapa makanan kepada gadis tersebut dan gadis itu langsung menerima dengan senang hati.
"Siapa namamu?"
"N-Namaku
Tachiba Shiemi" Gadis itu berkata dengan sedikit malu
"Kamu tinggal di
mana?" Rian bertanya dengan nada yang lembut
"Aku sudah tidak
punya keluarga lagi"
gadis itu berkata sambil makan dan mengeluarkan air mata.
gadis itu berkata sambil makan dan mengeluarkan air mata.
"Ke-kenapa ? apa
yg terjadi dengan keluargamu?"
Rian sangat bersikeras ingin mengetahui penyebabnya
Rian sangat bersikeras ingin mengetahui penyebabnya
"Maafkan aku,
aku tidak bisa mengatakannya"
"kalau begitu
aku minta maaf, bagaimana kalau sekarang kita berkeliling dan bermain?"
Rian berbicara dengan senyum yang sedikit lebar
"B-Baiklah , Ta-"
Gadis
itu belum sempat berbicara tetapi Rian sudah menarik tangannya dan membawanya
berkeliling.
Rian memperkenalkan Shiemi kepada kedua orang tuanya, dan meminta izin agar bisa tinggal bersamanya di tempat penginapan mereka karena dia tidak punya tempat tinggal, dan pada akhrnya ayahnya menyetujuinya.
mereka sudah sangat dekat hanya dalam waktu 2 hari.
"Hei Shiemi apa yang sedang kau baca?"
"A-Aku sedang mencoba belajar bahasa indonesia" Shiemi berkata sambil memperlihatkan kamus Jepang > Indonesia
Sesuatu yang sangat aneh karena Shiemi bisa hapal satu kamus dalam waktu yang sangat singkat,
Rian memperkenalkan Shiemi kepada kedua orang tuanya, dan meminta izin agar bisa tinggal bersamanya di tempat penginapan mereka karena dia tidak punya tempat tinggal, dan pada akhrnya ayahnya menyetujuinya.
mereka sudah sangat dekat hanya dalam waktu 2 hari.
"Hei Shiemi apa yang sedang kau baca?"
"A-Aku sedang mencoba belajar bahasa indonesia" Shiemi berkata sambil memperlihatkan kamus Jepang > Indonesia
Sesuatu yang sangat aneh karena Shiemi bisa hapal satu kamus dalam waktu yang sangat singkat,
“B-bagaimana kau bisa
menghapal semuanya?” ucap Rian dengan kebingungan
“Aku tidak tahu,
semuanya yang ada dalam kamus ini masuk begitu saja ke otakku” jawab Shiemi
dengan menggelengkan kepala
“Aku yakin kau ini
pasti punya ingatan yang sangat kuat, apakah kau tidak sekolah?”
“Aku sudah berhenti
sekolah beberapa minggu yang lalu, karena alasan tertentu” Shiemi berkata
seperti ketakutan
“Maksudmu apa dengan
alasan tertentu? Bisakah kau menjelaskannya?”
“Aku yakin dia pasti
menyembunyikan sesuatu dariku, ta-tapi kenapa… kenapa aku tidak bisa membaca
pikirannya, apakah dia berbeda dari orang biasa? , sepertinya aku harus mencari
tahu” Ucap Rian dalam hatinya
“Ka-karena aku tidak memiliki keluarga, aku hanya anak dari panti asuhan lalu di besarkan dengan keluarga orang lain, dan pada akhirnya aku juga tidak di butuhkan lagi” Shiemi berkata dengan mata berkaca – kaca
“Tapi, sekarang aku
sudah tidak apa – apa karena sudah mempunyai teman yang sangat baik sepertimu”
Shiemi berkata dengan senyum lebar di wajahnya dan terlihat sangat imut
“Shi-Shiemi….” Tiba –
tiba saja perkataan Rian terhenti
“Perasaan apa ini?
Kenapa jantungku berdetak begitu cepat dan terasa sangat sesak, mungkin aku
akan mati” Ucap Rian dalam hatinya
Rian lansung terjatuh
dan tidak sadarkan diri
“Rian, Rian, Rian apa
kau baik – baik saja?! Kau tidak apa? Ucap Shiemi sambil memegang kedua
pundaknya Rian
“Oh.. seperti ada
bidadari di hadapanku, mungkin aku sudah di surga” Ucap Rian dalam hatinya
dengan mata sedikit terbuka
Tanpa
berpikir terlebih dahulu Shiemi memeluk tubuh Rian dangan sangat erat, sehingga
itu langsung membuat Rian sadarkan diri.
“uhuk.. uhuk.. kau
mau membunuhku ya?!”
“Ti-ti-tidak, aku
hanya ingin membangunkanmu saja, maafkan aku”
Shiemi
terlihat begitu bersalah atas apa yang telah ia perbuat, tapi Rian merasa
dirinya juga bersalah karena telah memarah Shiemi
“Aku tidak apa – apa,
aku hanya sedikit mengantuk tadi jadinya aku ketiduran, sepertnya kita harus
pulang karena aku sedang lelah” Ucap Rian dengan nada rendah
Sreek….
Mereka masuk ke rumah itu, tapi tidak ada satupun orang, lalu Rian menemukan
selembar kertas di atas meja yang bertuliskan “Kami sedang berenang ke pantai,
Dari : Ayah dan Ibu”
“heh… mereka tidak
mengajakku pergi?” Berkata Rian dengan kagetnya
“huh , aku lelah
sekali, Shiemi pergilah mandi, nonton TV , atau apa ajalah, aku mau hanya mau
tidur saat ini” Ucap Rian dengan wajah lesu
“B-baiklah”
Shiemi bingung harus melakukan apa,
dia mencoba menyalakan TV dan melihat berbagai Chanel sampai dia bosan, Dia
merasa gerah dan saat itu dia berpikir lebih baik mandi saja, Shiemi pun pergi
menuju kamar mandi.
Rian yang sedang tidur kemudian dia
bermimpi tentang kematian adiknya perempuannya yang bernama, Adiknya mennggal
karena terserempet mobil , itu terjadi pada saat Rian dan Chira sedang mengejar
kucing mereka yang sedang lari, Chira lari dengan sangat kencang sehingga Rian
tertinggal jauh di belakangnya, beberapa saat kemudian Chira melewati sebuah
jalan dan tiba – tiba dia terserempet dengan mobil lalu mobil itu pun langsung
pergi dan itu membuatnya terluka sangat parah, Rian melihat dari kejahuan
adiknya Chira sedang tergeletak di pinggir jalan dengan berlumuran darah,
kemudian Rian langsung menuju ke tempat adiknya tersebut terserempet oleh mobil
dan langsung memeluknya dan berteriak.
“Chiraaa!!!
Chiraaa!!!”
Rian pun langsung terbangun sambil
berteriak menyebut nama adiknya.
“Hiks.. hiks…, sudah
2 tahun kejadian ini kenapa aku selalu memimpikannya, dan sampai sekarang aku
tidak bias melupakan kejadian itu”
Rian
berkata sendiri sambil meneteskan air mata
Setelah terbangun dari tidur karena
mimpi itu, Rian langsung keluar dari kamar dan mencari Shiemi, tapi dia tidak
menemukannya di dalam kamarnya, Rian mencoba mencarinya di di seluruh ruangan
yang ada di dalam rumah tetapi tetap saja tidak menemukannya.
“tok… tok…”
“Ada orang yang
mengetuk pintu? Siapa di sana?”
Rian terlihat ketakutan, ternyata
itu Ayah dan Ibunya sudah pulang ke rumah.
“Ayah , Ibu apakah
kalian melihat Shiemi? Aku sudah mencarinya di dalam rumah tapi tidak ketemu
juga” Ucap Rian dengan paniknya
“Kau tidak
melihatnya? Dia ada di taman dekat halaman depan”
“Oh Syukurlah , aku
kira dia akan pergi meninggalkanku” Ucap Rian dengan menghela nafas
Rian
langsung menuju keluar rumah
“Tunggu Rian , besok
kita akan pulang ke Indonesia, besok kau akan sekolah kan?”
“Baiklah, Eh- tapi
bagaimana dengan Shiemi ? dia tidak punya keluarga, apa kita akan
meninggalkannya begitu saja?”
“Rian sepertinya ada
keanehan pada Shiemi, Ayah mendengar orang – orang di dekat sini mengatakan
bahwa dia adalah pembawa malapetaka”
Rian langsung menuju
ke pintu sambil menarik tangan Ayahnya
“Lihat ayah, apa yang
aneh dari Shiemi? Dia hanya gadis biasa” Rian berkata sambil menunjuk kearah
Shiemi yang sedang jongkok melihat bunga – bunga ditaman.
Ayahnya terdiam dan berpikir
panjang, lalu Rian pergi ke tempat Shiemi
“Shiemi, apa kamu mau
menjadi bagian dari keluarga kami?” Ucap Rian sambil menggenggam kedua tangan
Shiemi
“Aku tidak pantas
punya keluarga, karena aku hanya akan membawa bencana kemanapun aku pergi”
“Aku tidak peduli..,
Aku sangat ingin terus bersama denganmu, karena itu jadilah adikku”
No comments:
Post a Comment